Dr Arip Sentosa Kombinasikan Ilmu Agama Dengan Medis Bagi Penyembuhan Ketergantungan Narkoba
Dilatarbelakangi maraknya peredaran Narkoba dari kalangan elit hingga masyarakat bawah, hingga jumlah pengguna Narkotika dan Zat Adektif lainnya yang terus meningkat serta membutuhkan pemulihan dari ketergantungan Narkoba, Mahasiswa Pasca Sarjana Doktor (S3) Universitas Islam Jakarta (UID), Arip Sentosa melakukan penelitian ke beberapa pusat rehabilitasi Narkoba, guna mencarikan solusi agar seseorang yang mengalami ketergantungan Narkotika dan Zar Adektif bisa secepatnya di pulihkan, dan salahsatu metode yang di hasilkan, serta di buat dalam Desertasi yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat ujian terbuka guna memperoleh gelar Doktor Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Jakarta, adalah "Model Terpadu Pembinaan Klien Pecandu Narkoba".
Dan dalam mempertahankan desertasinya di depan Sidang Promosi Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta (UID) pada Selasa 11 Oktober 2022 , dengan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. H. Raihan, M.Si, (Ketua) Prof. Dr. H Dede Rosyada, MA, Prof Hj Marhamah Syarief, M.Pd dan Prof. Dr. Dedi Djubaedi, MA., Dr H Atabik Luthfi, MA dan Penguji Eksternal, Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA, dan Ketua Sidang penguji, Prof Raihan menyatakan Promovendus Arif Sentosa, di nyatakan “Lulus†dan berhak menyandang Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam, sebagai lulusan Program Pasca Sarjana Universitas Islam Jakarta yang ke 32.
Dr Arip Sentosa, lebih jauh mengungkapkan, bahwa disertasi “Model Terpadu Pembinaan Klien Pecandu Narkoba†ini juga karena dirinya ingin menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa yang terjebak jatuh menjadi pecandu narkoba. Mereka membutuhkan pemulihan dan dukungan untuk bangkit menjadi manusia normal. Maka, bagaimana rancangan pembinaan yang dapat menyentuh pemulihan fisik dan mental serta ruhani para pecandu dalam pemulihan?
Kami melakukan penelitian komparatif di Balai Besar Rehabilitasi Narkoba Nasional, Lido dengan Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenalogi, yaitu model Analisis Interaktif dan Analisis Komparatif. Penggalian data penelitian ini, berusaha untuk mengungkap dan melihat pembinaan para pecandu melalui dua sisi Lembaga tersebut dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan analisis, serta mereduksi data untuk diinterpretasikan dan dideskripsikan.
Hasil dari penelitian dan penulisan disertasi ini diharapkan dapat melahirkan sebuah rancangan model dalam penanganan pembinaan klien pecandu narkoba yang dapat menyentuh pemulihan fisik, psikis, mental dan rohani. Sebuah rancangan model yang mengintegrasikan penanganan medis kedokteran dan terapi keagamaan yang menjadi padu dalam sebuah system pembinaan.
Rancangan model integrasi system ini diharapkan menjadi usulan untuk menangani pembinaan pecandu narkoba yang lebih komprehensip sesuai dengan kebutuhan esensi manusia dalam pemulihan, yaitu pemulihan fisik dan rohaniyah, Sehingga dapat menjadi solusi yang tepat dan efisien dalam pembinaan untuk mengembalikan klien pecandu yang lebih baik ke tengah masyarakat, ungkapnya.
Promotor Promovendus yang juga Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Dr H Atabik Luthfi, MA usai Sidang terbuka, pada wartawan menegaskan, bahwa Dr Arip Sentosa Penelitiannya sangat penting bagi upaya rehabilitasi pecandu Narkoba, karena karya penelitian merupakan upaya pembinaan dan pemulihan bagi mereka yang pernah terkena Ketergantungan Narkoba,agar dapat kembali seperti manusia biasa, seperti saat sebelum terkena Narkoba. dimana Narkoba yang digunakan oleh mereka, akan mengganggu, tidak hanya badan mereka, tetapi juga mempengaruhi kegiatan, untuk itu dengan metode Rehabilitasi pemulihan kesehatan, perpaduan antara medis dengan spiritual itu menjadi penting.
Untuk itulah sebabnya maka hasil penelitian dalam Rehabilitasi ini menjadi momen yang penting dalam rangka kontribusi Dr. Arip Sentosa untuk memberikan pencerahan kepada para pemangku kepentingan dalam rangka mengambil kesehatan anak-anak mereka. Jadi metode rehabilitasi antara Medis dengan obat, tetapi penyembuhan spiritual Agama akan memberikan energy dalam diri mereka agar tidak lagi ketagihan, sehingga penyembuhan secara kombinasi ini sangat bagus, karena menyangkut fikiran manusia, dengan berzikir, dan bacaan serta Doa-doa yang Dr Arip Sentosa tadi ungkapkan, akan mempercepat penyembuhan pasien ketergantungan Narkoba, papar Dr H Atabik Luthfi, MA.
Ditempat yang sama, Rektor Universitas Islam Jakarta, yang juga Ketua Tim Penguji Program Doktor, Prof. Dr. Ir. H. Raihan, M.Si menegaskan, bahwa Desertasi ini merupakan salahsatu alternative solusi dalam upaya rehabilitasi bagi pecandu Narkoba, dimana Dr Arip Sentosa memadukan antara pengobatan Medis dengan Spiritual, dan upaya tersebut sudah di lakukan oleh Dr Arip pada beberapa pecandu Narkoba, dan rehabilitasi tersebut mampu memberikan kesembuhan sesuai ketergantungan, dan kalau bicara Spiritual ini adalah Hak Yang Maha Kuasa, dan kita harus yakini dengan Berdoa akan memberikan kesembuhan, ungkapnya. (Nrl)