Niat Mulia Perjuangkan Ratu Sinuhun Sebagai Pahlawan Perempuan Sumsel

Biro JakartaRedaksi - Sabtu | 25 Juni 2022 | WIB
Niat Mulia Perjuangkan Ratu Sinuhun Sebagai  Pahlawan Perempuan Sumsel
FOTO : PERNUSA / ISTIMEWA

Niat Mulia Perjuangkan Ratu Sinuhun Sebagai Pahlawan Perempuan Sumsel


Pernusanews, Pernusanews.com - Pengurus Pusat Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) "Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Perempuan Sumsel". Dijumpai media Pernusanews.com diruang Diklat Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Jumat (24/6/2022).

Nyimas Aliah SE. M.Ikom selaku Ketua Umum Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya mengatakan bahwa keinginan mengangkat pahlawan perempuan dari Sumatera Selatan (Sumsel) yaitu Ratu Sinuhun terungkap ketika saat bertugas di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Digedung KemenPPPA Jakarta lantai 11 ada foto-foto pahlawan perempuan dari Maluku, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat tapi tidak ada dari Sumatera Selatan, padahal seharusnya ada. Dari sanalah kita bertekad dan kita harus perjuangkan. Harusnya ada pahlawan perempuan dari Sumsel karena ternyata memang ada yang diperbuat Ratu Sinuhun jauh sebelum lahirnya R.A. Kartini.

"Karya besar yang dilahirkan oleh Ratu Sinuhun seharusnya mendapat pengakuan dari KemenPPPA, dimana sejak tahun 1984 melahirkan UU Perlindungan Perempuan, padahal tahun 1816 sudah ada,” ujarnya.

Karena itu menurutnya, ini harus menjadi kebanggaan dan harus jadi barometer sangat kuat.

"Sehingga pihaknya secara mendadak menggelar acara FGD ini guna mendapatkan informasi terkait sosok Ratu Sinuhun dari berbagai kalangan di Simsel," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Drs. RMS. Sultan Fauwaz Diradja SH. M.Kn, Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayowikromo menegaskan bahwa Ratu Sinuhun layak untuk dijadikan Pahlawan Nasional.

“Nilai-nilai yang ada dalam Undang-Undang Simbur Cahaya masih terasa di Sumsel dan di daerah uluan itu nilai-nilainya masih ada yang melaksanakan,” tuturnya.

Ratu Sinuhun dikenal sebagai orang yang membuat hukum dan menuliskannya dalam sebuah kitab bernama Kitab Simbur Cahaya berisi undang-undang yang berasal dari hukum adat dan hukum Islam yang berlaku di Palembang dan daerah pedalamannya.

Karena itu menurutnya, kedepan perlu adanya penguatan-penguatan untuk memenuhi kreteria daripada Dinas Sosial Sumsel mengangkat Ratu Sinuhun menjadi Pahlawan Nasional yang akan juga dimulai dengan Pahlawanan Lokal Sumsel dahulu atau juga menjadi Pahlawan Nasional atau bersamaan.

“Kita dorong pahlawan lokal dan nasional, mungkin kalau dari tim kita bukan hanya Ratu Sinuhun saja, kita mencoba pahlawan dari daerah-daerah lain,” imbuhnya.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel, Mirwansyah mendukung upaya Pengurus Pusat Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya mengusulkan Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Nasional termasuk membantu dengan menggunakan dana APBD Sumsel 2023 mendatang.

Kalaupun memang tidak menjadikan Pahlawan Nasional, pihaknya sudah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pahlawan Daerah.

“Itu yang  dapat kita angkat lebih maksimal  daripada Pahlawan Nasional,” beber
nya.

Soal ketokohan Ratu Sinuhun, seorang ahli lain juga mengamini. Ia adalah Kemas Ari Panji, seorang sejarahwan dari Universitas Islam Negeri Fatah.  

“Ratu Sinuhun adalah seorang tokoh perempuan yang luar biasa dan patut dijadikan tokoh emansipasi wanita,” ujarnya.

Pada masanya di tahun 1630-an Ratu Sinuhun menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat intelektual tinggi dan berdiri setara dengan kolega laki-lakinya. “Ratu Sinuhun setara dengan laki-laki bahkan popularitasnya melebihi suaminya,” tambah Kemas Ari Panji.

Turut hadir dalam gelar acara tersebut diantaranya Ketua Umum Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Nyimas Aliah SE. M.Ikom, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M. Fauwaz Diradja SH. M.Kn,  Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Mirwansyah, Saudi Berlian dari Universitas Sumatera Selatan (USS), Kemas Ari Panji dari UIN Raden Fatah Palembang, pelukis Ratu Sinuhun ¸Marta , Perwakilan Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Sumsel Ahmad Fauzan SH. MH., Zuriat  Bangsawan Palembang Darussalam Kemas Sofyan, Masagus Sofyan, Dosen Universitas Pancasila yang juga pakar gender dan dewan pakar di Srikandi Pembangunan Sriwijaya Dr. Kunti Tridelianti, Kementrian Sosial Dra. Septi Eliza M.Si, serta Perwakilan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. (Guffe).


Â